Pemahaman
teori organisasi diawali dari kata “organisasi” itu sendiri. Organisasi diambil
dari kata “organon” (Yunani) yang berarti alat, yang bisa kita terjemahkan
sebagai sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama.
Jadi ada dua hal yang
penting di sini yang harus ada dan dipahami secara gamblang:
1.
“sekumpulan orang”
Artinya organisasi terdiri minimal atas dua orang yang punya
interaksi satu sama lain
2.
“tujuan” (yang sama)
Interaksi tersebut terbentuk karena memiliki visi / misi /
kegiatan lain yang baik secara terstruktur atau tidak untuk mencapai sasaran
spesifik atau sejumlah sasaran
Di
samping dua hal wajib tersebut sebenarnya masih ada “Culture” dan
“Environment”, dan mungkin di uraian di bawah akan ada lagi komponen-komponen
lain yang muncul bila organisasi dipandang dari sudut yang berbeda dan yang
lebih detail.
Organisasi sebagai sebuah
teori dapat dipelajari dari berbagai ilmu
1.
Sosiologi (ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan
masyarakat)
2.
Ekonomi (ilmu yang mempelajari sifat manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang/jasa)
3.
Psikologi (ilmu yang mempelajari jiwa/mental terbatas pada
manifestasi dan ekspresi jiwa/mental berupa proses, tingkah laku, atau
kegiatan)
4.
Politik (ilmu yang mempelajari alokasi dan transfer
kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk
pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik)
5.
Manajemen (seni mengatur dan melaksanakan, belum ada
definisi jelas)
kajian-kajian terhadapnya
disebut sebagai studi organisasi, perilaku organisasi, atau analisa organisasi.
Dua hal ini yang membentuk perspektif dalam teori organisasi bisa
bermacam-macam.
Komponen dasar sebuah
organisasi dilihat dari hasil studi organisasi adalah:
1.
Anggota
2.
Tujuan
3.
Kegiatan
4.
Komunikasi
5.
Lokasi
6.
Bentuk
7.
Perilaku dan Budaya
Kegiatan
Dalam Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik
oleh Fayol (1841-1925) mengklasifikasikan tugas manajemen yang
terdiri atas :
1.
Technical : kegiatan memproduksi produk dan mengorganisirnya.
2.
Commercial : kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3.
Financial : kegiatan pembelanjaan.
4.
Security : kegiatan menjaga keamanan.
5.
Accountancy : kegiatan akuntansi
6.
Managerial : melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas
:
·
Planning : kegiatan perencanaan
·
Organizing : kegiatan mengorganiisasikaan
·
Coordinating : kegiatan pengkoorrdinasiian
·
Commanding : kegiatan pengarahann
·
Controlling : kegiatan penngawasaan
Hubungan
Antar Invididu
Dalam
organisasi yang dilihat dari sudut pandang hubungan struktural, pendekatan yang
dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan
mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi
untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi
bagi para pemimpin organisasi bahwa organisasi itu adalah suatu sistem sosial
dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar
produktifitasnya bisa lebih tinggi.
Jenis – jenis organisasi
Organisasi mempunyai batasan-batasan
tertentu (boundaries), dengan demikian seseorang yang mengadakan hubungan
interaksi dengan pihak-pihak lain tidakatas kemauan sendiri, mereka sendiri,
mereka dibatasi oleh aturan-aturantertentu. Organisasi merupakan suatu kerangka
hubungan yang berstruktur didalamnya dan berisi wewenang, tanggung jawab, dan
pembagian tugas untukmenjalankan sesuatu fungsi tertentu.
Setiap organisasi mempunyai struktur
yang berbeda yang dapat mempengaruhisikap dan perilaku anggotanya. Sebagaimana
diketahui bahwa tujuan pengorganisasian antara lain adalah membagi pekerjaan
yang harus dilakukanmenjadi departemen-departemen dan jabatan yang terperinci,
membagi-bagitugas dan tanggung jawab berkaitan dengan masing-masing jabatan,mengkoordinasikan
berbagai tugas organisasi, pengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ke dalam
unit-unit, membangun hubungan di kalangan individu,kelompok, dan departemen,
menetapkan garis-garis wewenang formal,mengalokasikan dan memberikan sumber
daya organisasi.Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan
manajemen untuk mencapai sasarannya.
Karena sasaran diturunkan dari strategi
organisasi secarakeseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait
erat, tepatnya struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan
perubahan signifikandalam strategi organisasinya, struktur pun perlu
dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar
kerangka strategi dewasa initerfokus pada tiga dimensi, inovasi, minimalisasi
biaya dan imitasi dan padadesain struktur yang berfungsi dengan baik untuk
masing-masing dimensi.
Stuktur organisasi menentukan bagaimana
pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Ada enam
elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika mereka hendak
mendesain struktur organisasi mereka. Keenam elemen tersebut adalah
spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali,
sentralisasi dan desentralisasi serta formalisasi. Dalam suatu perusahaan
terhadap organisasi formil dan biasanya terdapat pula
hubungan atau sambungan yang informal, yang disebut organisasi
informal.
Organisasi formil dalam suatu
perusahaan dapat diketahui jelas dan ditetapkan oleh pimpinannnya secara
tertulis. Penggarisan dari pimpinan menentukan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, yang menetapkan kepada siapa wajib lapor dan kepada siap
dilakukan pengawasan serta hubungan yang satu dengan yang lain. Adanya
organisasi informal dapat pula berpengaruh terhadap organisasi formil. Kedua
macam organisasi perlu diketahui oleh pimpinan perusahaan, karena suatu
kelancaran disuatu pekerjaan dapat kadang lebih mudah dilaksanakan melalui
organisasi informal.